Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...
Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati
Hijrah ke Jakarta sampai dengan sekarang tak membuat saya jadi orang kota... karena hati ini tetap merasa rindu dengan kampung ku. Walau dalam islam semua tanah Allah itu sama.
Jogja bukan hanya kota yang indah tapi banyak kenangan di sana... juga cinta pertamaku, jadi curhat...gpp kan?
Panggil saja dia "Mas Ganteng" karena memang ganteng...hehe
Waktu itu aku smp dia udah sma...krn kami tetangga jadi aku sering "curi-curi pandang"...hehe, uyeeee.
Pada saat itu ada acara tahunan namanya Rasulan...hampir setiap orang merayakan acara rasulan, sebenarnya acara rasulan sendiri tidak jelas untuk apa dan merayakan apa...karena setiap daerah tanggal rasulanya berbeda-beda. Tapi bagi kami yang masih ABG ini yang penting adalah acara ngumpul-ngumpul dan makan-makan gratis.
Iya, rasulan identik dengan acara makan-makan, biasanya teman yang sedang merayakan rasulan akan mengundang teman lainnya datang ke rumahnya tuk makan-makan.
Nah waktu itu kami ada sekitar berlima, Aku, Nina, Ninik, Tety, dan Dewi (cewek semua, maklum jomblo kabehhh..hehe) sedang merayakan rasulan di rumah Ninik.
Tepat di depan samping kanan rumah temenku adalah rumah cowok yang kebetulan temannya Mas gantengku... Ninik bilang "di sebelah sana cowok-cowok semua, sedang disini cewek jomblo kabehhh..."kelakarnya, kita pun ketawa mendengar kelakarnya.
Tidak cukup sampai disitu, sambil menunjuk-nunjuk ke arah kerumunan cowok-cowok tadi, Ninik bilang " tuh ada yang ganteng" bisiknya bersemangat, spontan kami melihat kearah yang ditunjuknya. Aku lihat ada cowok putih hidungnya mancung dan akupun hanya mengangguk-ngangguk. Tak lama aku lihat ada cowok keluar dari dalam rumah itu, dan aku mengenalinya, karena dia tetanggaku yang aku ceritakan tadi.
Ga tau setan apa yang merasuki, tiba-tiba ada yang membisikan "dia ganteng juga ya" gumanku dalam hati....."kurang ajar, itukan tetanggaku"........tidakkkkkk!!!!
Akupun cengar-cengir sendirian dan temen-temanku masih rame dengan gosip cowok sebelah.
Sesampai di rumah aku kepikiran hal tadi, kayae bayangan itu ga mau pergi dari ingatan.
Di rumah aku membayangkan dia yang ganteng, pintar, pendiam, dari keluarga terhormat...dan bla bla bla, semakin banyak aja kebaikannya dimataku.
Kayae ada yang ga beres di otakku.,,heee.
Sejak saat itu, aku selalu deg deg kan kalo lewat depan rumah.... Ya Allah, gini banget rasanya..hehe.
Dia sekolah di SMAN 1 yang menjadi sekolah favorit di kota ku... dan waktu itu aku sekolah di SMPN 3, umur kami terpaut 3 tahun....(moga2 dia ga baca..hehe).
Singkat cerita hubungan kami ya biasa-biasa saja dan tidak ada kemajuan, sampai dia sudah mulai kuliah di Jogja.
Sejak dia kuliah dan tinggal di Jogja kami jarang ketemu, tapi hubungan kami ada sedikit kemajuan.
Kalo dia balik dari jogja dia sering main ke rumahku, tapi bukan aku yang dia tengokin, tapi mba ku..hiks.
Ibuku juga sering minta tolong ke dia kalo aku ada perlu ke jogja...(senangnya 'pucuk di cinta ulampun tiba'.....hehe). Jadi otomatis kami sering pergi bareng...biarpun cuma beli tiket ke stasiun Tugu....(sedih kalo diceritain...).
Jarak antara Gunung Kidul dan Jogja kurang lebih 45km, dan ditempuh kurang lebih satu jam perjalanan, jadi ibu belum percaya kalo aku pergi sendiri.
Sebenarnya saat itu, aku sedikit nglobi ibuku.... jadi setiap ibu mau nyuruh orang lain untuk nganterin aku ke Jogja, aku selalu bilang sama Mas ganteng aja, dia kalo bawa motor ati-ati.
Itu adalah jurus jitu yang selalu aku pake, dan selalu berhasil..qiqiqiqiq.
Di setiap perjalanan kami ke Jogja selalu ada cerita seru, lucu, dan haru yang tak terlupakan: dari yang rambut gondrongnya selalu ke mukaku setiap kita boncengan, atau saat dia minta tolong aku untuk menguncirkan rambutnya, atau saat kami dari jogja dan ban motornya bocor terus dia menyuruhku naik bis, atau saat dari jogja dan hujan turun kita berteduh di sebuah gubuk dan kami bercanda sampai hujan reda, juga saat aku merayakan ultah yang ke 17 yang ternyata tgl lahir kami sama yaitu sama-sama 23 Juli..(kayae jodoh neh..heemmm) benar2 kebetulan yang luar biasa.. dan masih banyak cerita-cerita indah dan lucu yang sampai sekarang masih teringat...
Tapi tidak selalu hal yang indah dan lucu yang kami lalui, kadang kami juga berantem dan marahan, bahkan aku pernah menamparnya sekali.....hehe (maaf ya...)
Ada satu cerita yang membuatku berdebar-debar, saat dia mengajakku membeli makanan burung di pasar Belingharjo..(asal tau saja, dia itu sangat hobi yang namanya pelihara burung).
Entah karena jalannya yang licin atau aku yang baru pertama kali pake sandal berhak 5 cm. Tiba2 ixcident terjadi... tiba2 sretttttttttttttttt.....hehehe, aku kepleset sodara-sodara (malu bandar deh). Tapi dengan reflek dia pegangin aku...dan untungnya ga sampai jatuh ke lantai..pokoke kaya film2 india...hehe.
Sejak itu dia pegangin tanganku, katanya biar ga jatuh lagi..hehe. Tapi yg dia pegang cuma jari kelinking ku doang...hahaha (mungkin karena belum muhkrim kali..hehe), seneng seh tapi agak malu juga ..
Allah memang benar, selalu ada hikmah di setiap musibah...hehe.
Sambil berjalan aku curi-curi pandang...hatiku dagdig deerrr pokoknya...hehe. Tapi aku lihat dia begitu tenang dan seperti tak pernah terjadi apa2...(oke, mungkin dia cuma ingin menjagaku saja... jd ga boleh paber..hehe)
Karena seringnya kita ketemu, akhirnya dia memperlakukan ku seperti adiknya... dia juga punya adik cewek dan aku adalah temen adiknya. Hubungan kami pun berlanjut seperti pertemanan biasa, hingga pada akhirnya aku lulus sma dan tidak meneruskan kuliah di jogja, aku putuskan untuk hijrah ke Jakarta menyusul kakakku yang sudah di sana.
Aku meminta tolong mas ganteng untuk mengantarku ke jogja membeli tiket kereta api dan diapun tidak menolak...dalam hati sekalian aku pamitan deh..
Pembelian tiketpun berjalan dengan lancar, cuman hari ini Mas Gantengku irit ngomong, ...tapi mungkin dia kecapean.
Malam hari sebelum aku berangkat ke Jakarta Mas Ganteng datang ke rumahku, dia bilang 'besok aku yang anterin ke stasiun kereta api"
Dalam hati "ada apa ini",... soalnya dia tak pernah pergi dengan ku dengan kemauan sendiri, selalu karena ibuku yang meminta tolong padanya.
Akupun menolaknya dengan halus karna ibu ku sudah menyuruh kakak iparku untuk mengantarku.
Tapi dia cuma diam mendengar penolakanku.
Malam itu, aku lihat dia tidak seperti biasanya, dia terlihat sedih dan seperti habis mabuk (krn tercium dari baunya). akupun bertanya, "habis minum mas??" dia hanya menjawab singkat "sedikit". Aku tanya lagi "kamu lg ada masalah?" dia hanya menjawab "pokoke besok aku anter" dan diapun beranjak pergi.
Aku mengantarnya sampai ke depan pintu, dia berbalik dan memegang tanganku, dia berkata "aku sayang kamu".
Aku jawab dengan datar "iya, aku tau..kamu kan udah bilang kamu anggap aku kaya adikmu sendiri"...
Diapun sedikit kecewa dengan jawabanku, sambil melepaskan gemgamannya, dia berkata "bukan sebagai adik, tapi lebih"..
Aku tersenyum dan pura-pura tidak paham " terus anggep apa??" tanyaku......."pacar" jawabnya singkat..
Akupun hanya tersenyum, bunga-bunga seperti bermekaran..kalo di film2 india pasti udah nyanyi2 kita...hehe. Aku melihatnya pergi dan hilang di gelapnya malam...tapi wajahnya ga pernah hilang dari ingatanku......bersambung#Ed.2
#Semoga sehat selalu...
#Selalu dalam lindungan Allah
#Cuma rindu
By: Opet