Makanan tidak biasa bagi warga Gunungkudul cukup beragam, ada kepompong atau dikenal ungkrung ulat jati, ungkrung
ulat bulu/ulat kipat, laron, belalang, dan yang satu ini, adalah binatang
bernama Puthul,dll.
Keberadaan hewan tersebut muncul
ketika menjelang musim hujan yang bersamaan dengan hewan Laron, munculnya
Puthul juga telah di pakai sebagai pertanda musim hujan telah tiba.
Munculnya hewan Puthul hanya
sekitar 1 bulan. Puthul biasanya muncul atau keluar pada petang hari menjelang
Magrib.
Sekitar 2 minggu Puthul
beterbangan dan hinggap di daun pisang, daun mete, sengon, dan rambutan dan
lain-lain.
Makanan pavorit hewan puthul adalah daun mete, pisang dan
selain juga daun sengon jawa.
Saat menjelang petangputhul akan berpasang pasangan, dan saat itulah masyarakat pada menyuluh
dengan penerangan obor atau lampu senter.
Puthul sangat mudah diambil, kita hanya menggunakan tangan kosong saja.
Puthul sangat mudah diambil, kita hanya menggunakan tangan kosong saja.
Puthul banyak di temui hampir di
semua wilayah Gunungkidul.
Meski puthul dimanfaatkan untuk
lauk bagi manusia, namun kehadiran puthul setahun sekali ini juga dianggap
sebagai hama.
Cara memasak:
Sama halnya belalang, puthul dapat dimasak dalam bumbu bacem atau bawang.
Caranya, bersihkan dulu puthul dari sayap-sayapnya hingga bersih. Kemudian siapkan air secukupnya dalam panci dan didihkan.
Jika ingin dimasak bacem, maka masukan irisan bawang merah, bawang putih, daun salam dan lengkuas. Jangan lupa masukan garam, gula jawa dan penyedap. Biarkan sampai matang dan goreng dengan minyak sedang, jangan teralu banyak.
Jika ingin dimasak bawang, maka didihkan air tanpa bumbu apapun dan masukan puthul hingga matang, lalu tiriskan. Untuk bumbu bawangnya, haluskan bawang putih secukupnya (agak banyak gapapa), garam, dan penyedap rasa. Setelah itu campur puthul dengan bumbu halus dan siap di goreng (dengan minyak sedikit lebih banyak dari yang dibacem)
Selamat mencoba.
sumber : http://www.majalahburungpas.com/info-umum/puthul-muncul-setahun-sekali.html