Friday, 13 May 2016

Rindu Gunung Kidul Yang Kian Menggunung




Gunung Kidul.... saat ini hampir setiap orang yang mendengar kata itu pasti mengenalnya.
Setiap orang berbeda persepsi atau pandangan tentangnya. Ada yang langsung menjawab "ooo..yang suka kekeringan ya??" atau "ooo..yang ga ada air ya" atau ada juga yang bilang "ooo...yang pantainya indah-indah ya?"... bagiku apapun pandangan orang tentangnya... Aku rapopo

Gunung Kidul adalah kampung halamanku, di mana aku dilahirkan dan di besarkan, dimana aku bermain dan belajar, dimana aku menghabiskan masa kecil, masa remajaku dan pasti merasakan cinta pertamaku...hehehe

Kini Gunung Kidul  menunjukan taringnya, menunjukkan keindahan alam yang dulu sangat malu-malu untuk dibanggakan.
Aku mengenang Gunung Kidul sebagai tempat yang indah yang akan selalu kurindu..bukan  karena kampung halamanku... tapi aku juga rindu dengan alamnya yang memanjakan keindahan, dengan lautnya yang selalu mendebarkan, dengan orang-orangnya yang selalu ramah menyapa, dengan makanannya yang tak bisa ku temui di sini, dengan lagu jawanya yang kadang membuatku tertawa.

Gunung Kidul itu jenaka, selalu ada guyonan khas dari sana... bagi orang-orang Gunung Kidul mungkin tidak terlalu asing dengan guyonan yang sering tercipta...disaat beberapa orang anak berkumpul dan bercengkrama... tak ada nyinyir antar mereka hanya canda tawa tuk hangatan suasana.

Malam ini aku ditemani beberapa tetangga dan  kumpulan teh manis jawa tak lupa tersaji di dalam baki-baki... menambah warna-warni malam, hangat walau tanpa pelukanmu...uyeeee...hehehe

Dinginnya malam mengingatkanku akan pelukan hangatmu....ahhhh, angganku mulai ngelantur.... terus mencari alasan tuk selalu memikirkanmu.
Tapi maaf... teh panas yang tersaji itu sepertinya lebih  menggoda... " jamah aku" katanya... jerami kecilku pun menari diatas gelas-gelas yang mulai rapuh. Bukan karena usia tapi karena deritanya yang tak berkesudahan....#gelas juga punya hati...berapa banyak bibir menciumnya, tapi dia tak pernah bisa menolaknya...(penulis mulai ngelantur...#abaikan sajah).

Wanita tua itu menghampiriku dan menanyakan kabarku, kujawab "aku baik-baik saja" dan wanita itu hanya tersenyum... baru ku sadari kini wajah itu mulai dihiasi kerutan, seperti bukit-bukit barisan yang tersusun menandakan banyaknya tempaan kekerasan.

Bulan Desember ini aku memiliki kesempatan untuk bersamanya, menemaninya kegiatan sehari-harinya... walau tak lama, aku bahagia bisa melihatnya tertawa.
"Bidadari kecil" begitu dia suka memanggilku... seakan aku selalu jadi bidadari di hatinya, entahlah.... Tapi aku merasa bahagia saat dia memanggilku begitu, seperti tak ingin menjadi besar saat di hadapannya, seperti tak ingin dewasa jika sedang bersamanya.

Mungkin tenaganya tak sekuat dulu untuk menggendongku, mungkin tangannya tak sekuat dulu untuk selalu menuntun jalanku, mungkin kakinya tak sekuat dulu untuk selalu mengikutiku berlari. Tapi hatinya selalu kuat untuk  menguatkanku menjalani hidup sebagai seorang wanita.

Dia bukan wanita biasa,Dia Ibu ku... 
Dia salah satu alasan untuk ku selalu hidup bahagia.
 
Dia salah satu alasan untuk ku selalu tersenyum

By; De 
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments