Ada saat aku sangat rindu masa kecilku.
Dimana aku belajar memegang botol susu.
Mungkin aku tak ingat saat itu.
Aku cuma berpikir, mungkin saat itu aku berjuang untuk dapat memegang botol dengan kedua tangan munggilku.
Dan saat aku tak mampu memegangnya aku tinggal menangis, dan dia akan menghampiriku dan memegang botol itu untuk ku.
Cerita memegang botol memang sangat sederhana.
Tapi akan lain cerita jika saat ini kamu berumur hampir 40 tahun dan belum dapat mengajarkan bagaimana caranya memegang botol susu.
Entahlah....aku hanya enggan dewasa
Apakah kalian juga merindukan saat-saat kalian begitu terlihat menggemaskan dan saat banyak orang yang menyayangi anda, bahkan orang yang anda tidak kenal bisa bahagia melihat anda.
Saat tangisan kita menjadi sangat lucu dan sumber tawa bagi mereka.
Dimana setiap rengekan kita selalu didengar dan diperhatikan.
Setiap saat ada orang yang selalu menjaga kita.
Merasa dijaga dan dicintai selama 24 jam setiap hari itu ternyata sumber bahagia.
Dan kita tak akan pernah tau kapan kita akan kehilangan semua itu.
Aku kira, menjadi dewasa itu indah. Dimana kita bisa melakukan apa saja tanpa ada yang melarang, bagaimana kita bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan.
Takkan ada embel-embel nama orang tua lagi yang akan disalahkan.
Ternyata tak semua indah.
Suatu saat kau akan merasa satu persatu cinta dan perhatian yang kau dapat akan hilang perlahan-lahan.
Dan perlahan-lahan pula bahagia itu akan pergi.
Suatu saat, kita akan sampai di titik, yang harus dihadapi bahwa kita tak menarik lagi....
Mungkin laki-laki yang dulu sempat memujamu akan engan tuk mengingat hal itu.
Dimana satu per satu orang akan meninggalkan kita.
Tak ada lagi sosok yang bisa menjaga kita selama 24 jam dalam sehari.
Mungkin tak akan ada lagi sosok orang yang akan peduli dan hadir saat kita bersedih ataupun menangis.
Kadang ingin dipeluknya
Kadang ingin ditimang-timang.
Tapi rasanya dah tak pantas lagi
Entahlah....aku hanya merasa enggan dewasa itu saja