Sunday 31 July 2022

Jangan menghilang





Tak perlu kata pamit
Untuk diucapkan

Kita dipertemukan
Untuk sebuah alasan

Ini misteri
kita tak perlu tau jawabnya

Pergilah, 
Bukan menghilang

Berdirilah
Di tempat 
Aku bisa melihatmu

Bila kau bahagia
Aku lebih bahagia
Bila tidak, 
Genggam tanganku
 Mari saling menguatkan

Jangan menghilang

Alam telah menyatukan
Biarkan alam yang memisahkan


By : opet




Read more

Tuesday 27 April 2021

Tentang hidup

Bandung




















Bisakah waktu berjalan mundur
Atau bisakah waktu berhenti sejenak
Kadang ingin menjadi anak kecil
tak pernah merasa sakit hati atau dikhianati

Ingin menangis
Tapi untuk apa
Tapi untuk siapa

Ingin melangkahkan kaki ntah kemana
Hanya ingin melangah saja

Pergi sejenak
Diam untuk beberapa waktu
Hingga sesak ini hilang sendiri

Hidup ini aneh
Mengharap apa yang tidak kita miliki
Tidak menghargai apa yang sudah kita miliki
Tapi menginginkan apa yang sudah pergi

Hati manusia memang sukar ditebak
Hari ini bisa merasa cinta, esok biasa saja
Hari ini bisa berbunga-bunga, esok biasa saja
Tak ada yang pasti jika bicara hati

Tolong jaga hati mu

By; Opet

Read more

Monday 15 October 2018

Tak Ada Cinta Yang Tak Menyakitkan



Ibarat bunga mawar merah namun tetap berduri
Ibarat jurus pedang yang indah tapi mematikan
Begitukan cinta 

Dia begitu indah namun menyakiti
Saat yang membuat tangismu adalah orang yang kau cintai
Tak bisa menolak atau menghindar
Hanya bisa bertahan dalam tangisan dan doa
Semoga waktu datang, menghapus semua air mata dan rasa sakit 
Kenangan akan berlalu menjadi cerita kelabu
Begitu selanjutkan siklus cinta akan datang

Rambut memutih bukan tanda tua
Sama halnya sumber sedihmu adalah rasa cinta
Bukan pertanda sudah tiada, 
Dia hanya sedang menguji seberapa kuat kau bertahan

Berpegang pada cinta, itu tidak mudah
Karena rasa kadang berubah tak menentu arah
Maka berpeganglah pada setia
Karena dia tidak pernah menuntunmu kearah yang salah


By:opet  

Read more

Wednesday 20 December 2017

Wanita Itu Yang Membuat Aku Jatuh Cinta



Kepakkan sayapmu
Tapi jangan pernah terbang dan pergi
Biarkan aku selesaikan tugasku
Membuatmu indah di langit itu

Dulu…
Aku pernah jatuh cinta,
Dan kini lagi
Anggap saja begitu alur ceritanya
Aku hancur diantaranya
Diriku hilang hanya tinggal nama
Orang memandang setelah itu berlalu
Bahkan beberapa  mencaci dan meludah ke arahku

Tuhan mengirimkan harapan sebelum aku hancur dan membusuk
Tuhan mengirimkan cinta lagi dan lagi
Tuhan mengirimkan kamu
Wanita yang kini mampu membuatku seperti pejuang

Aku adalah lelaki yang pertama jatuh cinta kepadamu
Aku adalah lelaki cinta pertamamu
Senyum pertamamu untukku
Kata pertamamu pun memanggil namaku
Kamu adalah wanita yang mampu menerimaku apa adanya
Kamu adalah wanita yang mencintaiku tanpa syarat.
Bersamamu, aku mampu jatuh cinta…lagi dan lagi
Sepertinya kali ini aku benar-benar jatuh cinta.

Semoga aku bisa menemanimu sampai akhir jalan ini
Terimakasih telah menjadi harapan dan sandaran dalam hidupku.


**Syair sederhana buat kakangku
By: Opet



Read more

Sunday 3 December 2017

HARAPAN SEHAT DENGAN BPJS KESEHATAN


Foto by: google.com

TENTANG BPJS KESEHATAN

Pada tahun 2014, PT. ASKES (Persesero) bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau disebut BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan memiliki visi “Terwujudnya JKN-KIS Semesta yang Berkualitas dan Berkesinambungan bagi Seluruh Penduduk Indonesia”. 

Dalam upaya mendukung pencapaian Visi ini, BPJS Kesehatan juga telah menetapkan lima Misi yaitu: 
(1) Meningkatkan kualitas layanan yang berkeadilan, 
(2) Memperluas kepesertaan JKN-KIS mencakup seluruh Penduduk Indonesia,
(3) Menjaga kesinambungan Program JKN-KIS, 
(4) Memperkuat kebijakan dan implementasi Program JKN-KIS, serta 
(5) Memperkuat kapasitas dan tata kelola organisasi. 

Selain itu terdapat 3 fokus utama yang menjadi landasan dalam menyusun arah dan kebijakan yang akan dijalankan BPJS Kesehatan ke depan. 

Adapun fokus pertama adalah Keberlangsungan finansial, bagaimana menjamin keberlangsungan program JKN menuju cakupan semesta. Caranya adalah dengan Peningkatan rekrutmen peserta potensial dan meminimalkan adverse selection, peningkatan kolektibilitas iuran peserta dan seluruh segmen, peningkatan kepastian dan kemudahan pembayaran iuran, penerapan law enforcement bagi fasilitas kesehatan, peserta JKN-KIS dan Badan Usaha yang melanggar, serta efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana operasional serta optimalisasi kendali mutu dan kendali biaya Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan.

Untuk Fokus kedua yaitu Kepuasan Peserta, dilakukan dengan perbaikan sistem pelayanan online untuk seluruh peserta, implementasi Coordination of Benefit (COB) untuk Peserta Pekerja Penerima Upah, dan perluasan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan (tingkat pertama dan lanjutan) khususnya optimalisasi peran FKTP sebagai link pelayanan tingkat pertama, serta kemudahan penanganan keluhan pelanggan dan akses informasi peserta.

Sedangkan fokus ketiga yaitu Menuju Cakupan Semesta, dilakukan dengan cara percepatan rekrutmen peserta, mobilisasi peran strategis kelembagaan baik pemerintah maupun non pemerintah untuk menggerakan partisipasi dan peran serta masyarakat agar sadar memiliki jaminan kesehatan, serta peran aktif Kader JKN-KIS melalui organisasi kemasyarakatan, keagamaan yang memiliki struktur nasional daerah berbasis masyarakat dengan pola kerjasama dan pertanggungjawaban yang jelas.   
*****

BERHARAP SEHAT 

Beberapa hari terakhir ini  media-media dihiasi dengan judul tentang BPJS Kesehatan yang  akan mencabut 8 jenis penyakit kronis, yaitu:
1. Jantung
2. Gagal ginjal
3. Kanker
4. Stroke
5. Sirosis hepatitis
6. Thalasemia
7. Leukimia
8. Hemofilia

Tapi hal tersebut sudah diklarifikasi oleh Humas BPJS Kesehatan, seperti yang kutip dalam berita di http://health.liputan6.com/read/3176800/klarifikasi-bpjs-kesehatan-tentang-isu-penghapusan-8-penyakit

Sedikit tenang dengar klarifikasi dari pihak BPJS Kesehatan. 
Tiba-tiba dapet kabar kalau Bapak di kampung harus dilarikan ke rumah sakit karena kesakitan tidak bisa buang air kecil. Sempat berkoordinasi dengan keluarga di sana untuk mengurus BPJS Kesehatan dan surat-surat pendukungya.

Kebetulan Bapak adalah seorang pensiunan PNS Guru yang sekarang berprofesi sebagai petani. Setelah dilarikan ke klinik terdekat di Gunungkidul, Bapak didiagnosa kena penyakit prostat dan harus segera dioperasi.

Dokter Andre, yang waktu itu menanggani Bapak pun memberikan rujukan ke Rumah Sakit Kota Wirosaban di Jogjakarta. Karena di rumah sakit itu memiliki alat yang  lebih canggih dan kebetulan dokter Andre berdinas di sana.

Berbekal surat rujukan, pada hari Kamis malam tanggal 23 November 2017 Bapak dibawa ke RS Wirosaban di Jogjakarta. Bapak dirawat di kelas 1 sesuai dengan tingkatan di BPJSnya, mungkin karena Bapak PNS, pikir saya.
Hari Jumatnya tanggal 24 November 2017, Dokter Andre langsung memeriksa Bapak dan melakukan tindakan operasi.

Berselang operasi 2 jam, Alhamdulillah operasi berjalan lancar dan Bapak kembali ke kamar. Saudara sempat memberitahu ke saya bahwa biaya operasi sekitar 17 juta. Saya sempat berpikir apakah akan dicover semua oleh BPJS nya Bapak. 

Akhirnya pada hari Senin, tanggal 27 Novemer 2017, Bapak diperbolehkan pulang. Saat mengurus administrasi kepulangan, sempat was-was kalau semua tidak dicover dan harus bayar. 
Tapi Alhamdulillah.... ternyata semua biaya perawatan selama di RS gratis semua, alias di tanggung BPJS Kesehatan.

Berobat menggunakan BPJS tidak serumit seperti orang bilang, yang penting kita tau prosedurnya dan tau dokumen apa saja yang harus dilampirkan, kita tidak bisa langsung ke RSUD, tapi harus melalui beberapa tahap FASKES...
Untuk lebih jelasnya bisa di klik http://www.pasienbpjs.com/2015/11/prosedur-berobat-dengan-bpjs.html

Dengan kejadian ini, saya yakin bahwa ada HARAPAN SEHAT dengan BPJS KESEHATAN.
Semoga di luar sana banyak rakyat-rakyat yang terbantu dengan program pemerintah ini.

#Terimakasih BPJS
#Terimakasih Pemerintah
#Gotong Royong




Read more

Friday 17 November 2017

Tiwul, Makanan Khas GunungKidul


Tiwul menjadi buruan pemudik untuk menjadi oleh-oleh saat kembali ke perantauan.

Tiwul adalah makanan tradisional dari Gunung Kidul yang terbuat dari olahan singkong. Makanan ini sangat unik, selain rasanya yang sangat khas, Tiwul ini juga bisa dijadikan sebagai makanan pengganti nasi. 

Makanan ini sudah terkenal sejak jaman dahulu dan menjadi salah satu warisan kuliner bagi masyarakat Yogyakarta, terutama daerah Gunung Kidul.

Tiwul termasuk makanan yang sangat bersejarah karena sudah ada sejak jaman dahulu. Menurut sejarahnya, pada jaman penjajahan dulu makanan ini dijadikan makanan pokok bagi masyarakat dan dimakan bersama lauk pauk serta sayuran. Setelah jaman penjajahan pun, makanan ini masih tetap berfungsi sebagai makanan pokok apabila stok beras habis sebelum masa panen.

Di Gunungkidul harga tiwul dibandrol antara Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu, pembeli sudah mendapat satu besek tiwul siap saji.

Proses pemasakan yang sempurna dengan kayu bakar, dan tanpa pengawet hanya bisa bertahan satu hari dan jika dimasukkan ke dalam kulkas bisa tahan dua hari. Kalau dibawa ke Jakarta atau luar Jawa, bisa membawa tiwul dan gatot instan, karena  tak menggunakan pengawet.
Tiwul dibuat melalui beberapa proses. Dalam proses pembuatannya, singkong di kupas dan di jemur hingga kering. Singkong yang sudah kering tersebut oleh masyarakat Jawa biasa di sebut dengan gaplek. Gaplek ini kemudian ditumbuk hingga halus dan menjadi seperti tepung. Lalu tepung tersebut di kukus hingga matang dan menjadi Tiwul. Dalam penyajiannya, biasanya Tiwul di sajikan dengan ditaburi parutan kelapa. Namun bisa juga di sajikan bersama dengan lauk pauk atau sambal.

Tiwul memiliki rasa yang sedikit manis dan memiliki aroma alami dari singkong, sehingga memiliki cita rasa yang khas pada makanan ini. Selain itu teksturnya yang pulen dan menggumpal memberikan sensasi tersendiri saat kita menyantapnya. Tiwul ini dipercaya sangat berguna bagi tubuh kita, karena mempunyai kandungan kalori yang lebih rendah dari pada nasi. Tiwul ini juga dapat mencegah penyakit seperti maag dan penyakit perut lainnya.

Pemerintahan Gunungkidul telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran organisasi perangkat daerah, menjadikan tiwul sebagai menu utama dalam rapat. Tujuannya, yakni melestarikan makanan tradisional khas Gunung Kidul dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Masyarakat Gunung Kidul itu mayoritas  petani, salah satu hasil panen yakni ketela. Ketela ini bahan utama pembuatan tiwul. Dengan mengkonsumsi tiwul, artinya kita ikut menggerakan ekonomi petani.Pemerintah Gunungkidul juga telah menginstruksikan kepada pelaku wisata membantu mempromosikan makanan lokal khas Gunung Kidul, khusus tiwul kepada wisatawan. Sepanjang jalur wisata, masyarakat menjual makanan lokal dari belalang sampai tiwul.

 

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/17/07/02/osgpcu382-berburu-tiwul-oleholeh-khas-gunung-kidul



Read more

Gunungkidul, Dunia Baru Destinasi Wisata



Ombak biru yang menderu-deru dari Pantai Baron menggoda para wisatawan dan nelayan untuk berlayar. Pantai yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini, selain indah juga unik, karena memiliki dua jenis air. Air asin dari laut yang bersentuhan dengan Samudera Hindia dan air tawar dari aliran sungai di pinggir pantai.

Di sebelah timur pantai terdapat sebuah mercusuar dengan perbukitan di sekelilingnya. Melewati tebing kars, Pantai Kukup menunjukkan pemandangan tidak kalah indahnya. Tidak jauh dari sana, Pantai Indrayani dengan udara pantainya yang sejuk, gazebo-gazebo yang berdiri di sana membuat para turis yang memanjakan diri menikmati hangatnya sinar mentari.

Nama Pantai Baron merupakan satu dari sekian banyak pantai dan tempat wisata di Kabupaten Gunungkidul, yang bisa dibilang sebagai hidden paradise (surga yang tersembunyi).


Daerah yang memiliki ibu kota Wonosari ini, terdapat 121 pantai. Yaitu mulai dari Pantai Purwosari, Tepus, Tanjung Sari, Bekah sampai Sadeng yang panjangnya 70 kilometer menyentuh bibir Samudera Hindia. Selain itu terdapat 62 gua alam dari batuan stalagtit dan stalagmit. Salah satunya Gua Pindul yang terdapat mata air bawah tanah serta ekosistem kelelawar dan burung walet. Tidak jauh dari sana terdapat Sungai Oya yang kini menjadi wahana rafting bagi wisatawan. 

Selain wisata air, Gunungkidul terdapat wisata pegunungan yang tidak kalah menarik. Jadi bagian utara identik dengan wisata pegunungan dan spiritual. Seperti Gunung Gambar tempat petilasan Pangeran Samber Nyowo, Embung Sriten, Green Village Gedangsari tempat permainan flying fox terpanjang di Asia, Langgeran Geo Park dan Gunung Gentong yang baru dibuka untuk wisatawan.

Keberadaan tempat-tempat wisata ini membuat perekonomian Gunungkidul semakin menjanjikan. Tahun 2016 lalu, PAD Gunungkidul mencapai Rp20 miliar dan hingga 10 bulan sepanjang tahun 2017 sudah meningkat menjadi Rp26,1 miliar.

Saat ini Gunungkidul sedang meningkatkan infrastruktur jalan, tempat parkir, dan jaringan telekomunikasi serta menurunkan tarif retribusi, diharapkan semakin menggairahkan industri pariwisata di sana dan meningkatkan arus turisme.



Read more